Kota
kembang, 05/09/13
Kota
kembang
“Ini
memang kota kembang,
Namun
tak lantas kau dapat bunga berbuket,
Atau
bebas memetik bunga seenaknya”.
Kota ini kota kembang,,
Lihatlah!
Beragam bunga tumbuh di tanahnya,
Ciumlah !
Semerbak aroma mewangi di udaranya,
Nafasnya kau endus perlahan
Menyegarkan..
Aku bilang ini kota kembang !
Warna warni dipandang,
Bermacam bunga tertanam,
Berjuta nama terpajang
Hei !
tidakkah kau dengar ?
Ini kota kembang !
Mengapa kau masih menanti hujan ???
Politik
imagologi
Jauh panggang dari api.
Politik kau jadikan konsumsi (?)
Pilihannya tak sama!
Kau gerus nalar kritis public
Visualisasi imagologi,
Distorsi komunikasi,
Immortality,
Politik masa kini!
“kader
berkualitas mana?”
Artis kau jadikan legisilator!
Pertontonkan kemudian,,
Kedustaan, kepalsuan
Ajang parody politik semata
Hedonis,
Koruptif,
Nasib bangsa nelangsa,
Sia-sia
Eudaimonia
(jauh dari kebahagiaan)
Seperti memeluk gunung,
Menanti tak henti,
Berjuang dipermainkan
Menahan matahari,
Silau~menyakitkan
Hibernasi
Manja,
Kau anyam bulu mata,
Menyilang tanagan,
Mengatup lengan,
Pertemukan sikut dengan lutut.
Ini kaki ku!
Ku sentil ‘belly’ gendutmu,
Kau perbaiki letak tidurmu.
Hibernasi..
Kuangkat ‘whiskers’mu
Oh, kau tak punya jambang!
Kutendang kau, dan..
Paw !!!
Nothing
Aku menatap kosong
Lembar bergaris tak terisi
Berbulan lamanya
Tak pernah tersapa
Tak tersentuh tinta ‘durjana’
Berjam-jam lamanya
Aku menuang kisah
Menggores resah
Memecah segala membuncah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar