MAKALAH
IJARAH
(Aplikasinya dalam Perbankan Syariah)
Diajukan sebagai Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Fiqih Muamalah
Disusun oleh
Junia Marwa
(1210302090)
JURUSAN MUAMALAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVARSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada
Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Fiqih Muamalah. Shalawat beserta salam semoga selalu
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Islam adalah suatu sistem dan jalan hidup yang utuh
dan terpadu (a comprehensive way of life). Ia memberikan panduan yang
dinamis dan lugas terhadapa semua aspek kehidupan termasuk sektor bisnis dan
transaksi keuangan. Khususnya dalam masalah perbankan, seperti Operational
Lease and Financial Lease atau dalam islam disebut dengan Ijarah. Dari
itu penulis mengambil tema “Ijarah, aplikasinya dalam perbankan syariah”
Penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada Bapak Dosen Fiqih Muamalah yang telah membimbing penulis dalam pembuatan
makalah ini, kedua orang tua yang selalu memberi semangat dan do’a, tak lupa
teman- teman seperjuangan yang telah memberi banyak motivasi kepada penulis,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Disadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, baik dari penyajiannya maupun
penguraiannya. Dari itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak
terimakasih, semoga makalah ini berguna bagi semua. Amin.
Bandung,
11 November 2011.
Penulis.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR
ISI.................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................................................ 1
B. Tujuan
penulisan
C. Rumusan masalah...................................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian...............................................................................................................
B. Dasar Hukum
Ijarah...............................................................................................
C. Rukun Ijarah...........................................................................................................
D. Syarat Ijarah...........................................................................................................
E. Fitur dan
mekanisme..............................................................................................
F. Objek ijarah............................................................................................................
G. Berakhirnya akad ijarah..........................................................................................
H. Pengembalian
sewaan.............................................................................................
I. Ijarah dan
leasing...................................................................................................
J. Kewajiban
Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan Nasabah
Dalam Pembiyayaan Ijarah.....................................................................................
K. Ijarah muntahia
Bi al- Tamlik (Financial Lease with
Purchase Option)...................................................................................................
L. Bentuk al-
ijrah Muntahia bit- Tamlik....................................................................
M. Aplikasi dalam
perbankan......................................................................................
N. Manfaat dan
risiko yang harus diantisipasi............................................................
BAB
III PENUTUP
..... Kesimpulan ..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Natural Certainty Contracts pada
dasarnya adalah kontrak jual beli, dan merupakan
kesamaan dalam pembiyayaan antara ijarah dan murabahah. Kedua pembiyayaan (prinsip jual beli) diatas,
yakni ijarah dan murabahah sering digunakan Bank
Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah lainnya dalam melayani produk pembiyayaan.
Perbedaan antara ijarah dan
murabahah terletak pada objek transaksi yang diperjualbelikan,
yakni dalam pembiyayaan murabahah yang menjadi objek transaksi adalah barang, sedangkan dalam
pembiyayaan ijarah adalah barang dan jasa. Sehingga,
dengan ijarah bank syariah dan lembaga keuangan syariah, dapat melayani nasabah yang membutuhkan jasa; karena
dalam ijarah objek transaksinya dapat diambil
manfaatnya, baik manfaat atas barang maupun manfaat atas tenaga kerjanya.
Bentuk pembiyayaan ijarah merupakan
salah satu tekhnik pembiyayaan yang dapat
memenuhi kebutuhan investor untuk membeli aset hanya dengan membayar sewa pemakaian tanpa harus mengeluarkan
modal yang cukup besar.
Jadi, secara umum timbulnya ijarah
itu disebabkan oleh adanya kebutuhan akan
barang atau manfaat barang oleh nasabah yang tidak memiliki kemampuan dalam hal keuangan.
B. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Ijarah
dan Leasing?
b. Apa yang dimaksud dengan Ijarah
Muntahia Bit- Tamlik?
c. Bagaiman bentuk Ijarah
Muntahia Bit- Tamlik?
d. Bagaimana dan seperti apa
aplikasinya dalam perbankan?
C.
Tujuan penulisan
Mengetahui bentuk Ijarah Muntahia Bit- Tamlik, perbedaan dan
persamaan Ijrah dan Leasing, serta aplikasinya dalam perbankan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Al
ijarah berasal dari kata al- ajru
yang berarti al-‘iwadah yang dalam bahasa indonesia ialah ganti atau upah.
Sedangkan
menurut istilah, para ulama berbeda- beda pendapat dalam mendefinisikan ijarah, antara lain adalah
sebagai berikut:
1.
Menurut Hanafiyah bahwa
ijarah ialah:
عُقْدٌ يُفِيْدُ تَمْلِيْكُ مَنْفَعَةٍ مَعْلُوْمَةٍ مَقْصُوْدَةٍ مِنَ اْلعَيْنِ
اْلمُسْتَاْ جِرَةِ بِعَوْضٍ
“Akad untuk membolehkan pemilikan manfaat yang
diketahui dan sengaja dari suatu zat
yang disewa dengan imbalan.”[1]
2.
Menurut Malikiyah ijarah
ialah:
تَسْمِيَةُ اْلتَّعَاقَدِ عَلَى مَنْفَعَةِ
الادَمِىِّ وَبَعْضِ الْمَنْقُوْ لاَنَ
“Nama bagi akad- akad untuk kemanfaatan yang bersifat
manusiawi dan untuk sebagian yang
dapat dipindahkan.”[2]
3.
Menurut Sayyid Sabiq,
ijarah adalah suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian
4.
Menurut Muhammad Al-
Syarbini al- Khatib bahwa yang dimaksud dengan ijarah ialah pemilikan manfaat
dengan adanya imbalan dan syarat- syarat.[3]
Berdasarkan
definisi- definisi di atas, dapat kita pahami, bahwa ijarah ialah menukar sesuatu dengan adanya
imbalan. Sering kita sebut dengan sewa- menyewa atau upah- mengupah.
Jika
dalam perbankan, ijarah adalah akad antar bank dengan nasabah untuk menyewa suatu barang/objek sewa bank,
dan bank mendapat imbalan jasa atas barang yang
disewakannya, dan diakhiri dengan pembelian
objek sewa oleh nasabah.
Landasan: fatwa DSN-MUI No.09/DSN/MUI/IV/2000 tentang
pembiayaan ijarah.
B.
Dasar Hukum Ijarah
a.
Al Qur’an
÷bÎ)ur
öN?ur&
br&
(#þqãèÅÊ÷tIó¡n@
ö/ä.y»s9÷rr&
xsù
yy$uZã_
ö/ä3øn=tæ
#sÎ)
NçFôJ¯=y
!$¨B
Läêøs?#uä
Å$rá÷èpRùQ$$Î/
3
(#qà)¨?$#ur
©!$#
(#þqßJn=ôã$#ur
¨br&
©!$#
$oÿÏ3
tbqè=uK÷ès?
×ÅÁt/
ÇËÌÌÈ
“Dan
jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran
menurut yang patut, bertakwalah kamu
kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan”.(QS. Al-Baqarah:233)
b.
Al Hadits
“Berikanlah
upah kepada orang yang kamu pekerjakan sebelum kering keringat mereka”.(HR. Abu Ya’la, Ibnu Majah, at-Thabrani dan
Tirmidzi)[5]
c. Al ijma’
Landasan ijmanya adalah
kesepakatan seluruh ulama, tidak ada seorang ulamapun
yang membantah kesepakatan (ijma’) ini, walaupun ada beberapa yang berbeda pendapat, tetapi itu tidak dianggap.[6]
C.
Rukun Ijarah
·
Mu’jar (barang yang
disewakan)
·
Mu’jir
(yang menyewakan) dan, Musta’jir (orang yang menyewa)
·
Sighat (ijab dan qabul)
D.
Syarat Ijarah
·
Baligh dan berakal
·
Menyatakan kerelaan untuk melakukan akad ijarah
·
Manfaat objek diketahui secara sempurna
·
Objek boleh diserahkan dan dipergunakan secara
langsung dan tidak bercacat
·
Objek ijarah sesuatu yang dihalalkan oleh syara’
dan bisa disewakan
·
Yang disewakan itu bukan suatu kewajiban bagi
penyewa
·
Upah/sewa dalam akad harus jelas, dan bernilai
harta
E.
Fitur dan mekanisme
a) Hak perusahaan
pembiyayaan sebagai pemberi sewa, yaitu memperolah pembayaran sewa dan biaya
lainnya dari penyewa, dan mengakhiri akad ijarah dan menarik objek ijarah
apabila penyewa tidak mampu membayar sewa sebagaimana diperjanjikan.
b) Kewajiban perusahaan pembiayaan sebagai pemberi sewa antara lain, yaitu:
·
Menyediakan objek yang
disewakan;
·
Menanggung biaya
pemeliharaan objek ijarah;
·
Menjamin objek yang disewakan tidak terdapat cacat dan dapat berfungsi dengan baik.
c) Hak penyewa, antara lain meliputi:
·
Menerima objek ijarah
dalam keadaan baik dan siap dioperasikan;
·
Menggunakan objek ijarah
yang disewakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diperjanjikan.
d)
Kewajiban penyewa antara
lain meliputi:
mba kalo bisa, disertakan sumber buku yang di jadiin referensi dalam blog ini mba?
BalasHapusIya dong mbak, biar lebih lengkap lg
BalasHapus