Kota
kembang, 06/09/13
Pecundang sayang
Di
perbatasan itu,
Menunggumu
beribu menit lamanya,
Dipenghujung
sesak nafas yang tersengal
Lagi, aku berharap kau menoleh
Tersenyum,
atau
sekedar melambaikan tangan
Menyusuri
jalan yang sama,
Menapaki
batu terjal yang enggan berpindah
Kering,
kasar, gersang
Berdebu
Kembali
aku di perbatasan
Untuk
sesuatu yang kau janjikan
Bajingan!
Kau
tak datang
Kau
mungkin lupa jalan pulang
Tersesat
dan sekarat
Sayang
pecundang
Kau
Bahkan tak memberiku salam perpisahan
Disela
rasa lapar
Kenyang
seketika aku dibuatnya
Kau
melempar senyum
Mengais
tangan dan menciumnya
Oekk~Ingin
muntah saja rasanya.
Norak!
Kisah
ini klasik sekali,
Jadoel
dan bau apek
Basi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar