“Cemburu itu milik cinta, menjadi melodi yang mengalun
terbata,,Tapi ia bukan benci,, melainkan setitik pesan yang disampaikan
jiwa dalam alunan .. “cinta”.”
------------------------------------------------------------------------------------
Gerangan apa yang membuatmu menangis?
Sesuatu yang kau cintaikah?; yang membuatmu menjadi buta. Menutup mata dari kekurangan-kekurangan, yang boleh jadi merusak.
Atau
karena terlalu membenci sesuatu; yang juga membuatmu buta. Menutup
matamu dari kebaikan-kebaikan, yang boleh jadi bermanfaat.
Kamu tahu?
Betapa rasa lega dan bahagia itu juga dekat dengan tangis.
------------------------------------------------------------------------------------
Rey..
Tiga
tahun silam, butir-butir bening itu juga keluar dari matamu. Aku
mengingatnya karena hal itu sedikit tidak wajar menurutku. ahh
entahlah.. tak habis pikir aku dibuatnya, bisa-bisanya kau makan umpan
B*****an itu. Yang lebih mengecewakan lagi kau menangis karena kau
menginginkannya. Brengse* memang.
Sejauh ini aku mengenalmu dengan
cukup baik. Maksudku kebaikan dan keburukanmu hampir tak ada yang tak
aku ketahui. Meski neraca antara keduanya aku tak tahu. Kau egois,
jutek, tertutup, minder, kurang pe-de, cuek dan tak berperasaan; yah..
itu yang aku dengar dari temanmu. Kau nyaris membuat lelakimu (kala
itu-yang entah kapan) meledak dengan kemarahannya, ia merasa tak berarti
karna tak kau perhatikan, kerja kerasnya untuk membuatmu cemburu
berhasil-nihil- kau balas dengan acuh tak acuh. Kejam sekali kamu rey..
Beberapa
malam yang lalu, saat aku hendak membeli ‘makan malam’ku aku dikagetkan
sebuah jeritan. Hanya sekali memang, tapi cukup memekakan telinga. “orang gila” kataku sambil lalu.
Aku
kembali, di perjalanan menuju ‘tempat’ku aku mendengar suara tangis,
sedu sedan. Langkahku tertahan, tepat tiga langkah disamping kamarmu.
***
Kau
menangis, marah, dan kau bilang ingin memukulnya. Tidak, kau bahkan
ingin menghancurkannya, meraibkan dan jika masih tak bisa kau ingin
menguburnya. Mnghacurkan rasa sayangmu, meraibkan rasa cintamu, dan
mengubur keduanya saat kau merasa tak mampu. Cukup rumit sepertinya.
Bagaimana bisa kau memiliki perasaan sebesar itu???
Di kamarmu,
aku bisa melihat kekacauan yang kau buat. Kebiasaan lama yang
menjengkelkan. Dinding ini penuh dg Coretan :dimana-mana, seperti
lagunya Iwan Fals sang legendaris *coretan dinding*. Aiiissshh ..Buruk
sekali.
Kau tidak akan tersandung gunung, tapi tersandung kerikil
kecil yang jika kau biarkan dan tak kau perbaiki mungkin akan menggunung
tinggi. Segala sesuatu itu hampir dimulai dari yang terkecil. Seperti
malam ini, pecah tangis karna Perkara kecil yang dibesar-besarkan. Kau
tak bisa menerima, siapapun dia: orang dari msa lalu, masa sekarang,
atau bahkan masa depannya yang mungkin ia persiapkan. Padahal ‘kemaren
lalu’ itu tak masalah bagimu. Kau cemburu. Itu kesimpulanku.
Satu hal yang baru darimu. KAU SANGAT PENCEMBURU. Aku baru tau hal itu. Malam ini.
Sudah pasti aku dikamarmu rey,,
Aku tanpamu, dunia kosong sepertinya. :)
--------------------------------------------------------------------------------
Rey...
Pernahkah engkau melihat matahari ?
Mengapa setiap pagi ia terbit?
Dan ketika senja menyapa, setia ia terbenam..
Jawabannya hanya satu,,,
Karena cinta untuk pengabdian demi kesetiaan tanpa batas.
Percayalah...
‘Cemburu itu tanda tak mampu’ itu yang kau bilang padaku dulu. :D
------------------------------------------------------------------------------------
Apa kau mencintainya? (wajar jika kau cemburu)
Apa merasa tak mapu? (wajar jika kau cemburu)
Apa kau percaya padanya? (tidak seharusnya kau cemburu)
------------------------------------------------------------------------------------
faktor tak memiliki masa lalu dan masa depan. Akan membuatmu ekstra cemburu. Terlebih kaumencintainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar