“kak rizky ulang tahun,, kau mau dibelikan
apa untuk kado?? mmm,, sudah aku belikan CD lagu korea kesukaannya..(sebenarnya
dia menyebutkan salah satu grup band korea, tidak familiar dimemoriku, sehingga
aku lupa namanya). “oh, ulang tahun (??) hmmmm boleh .. “ jawabku masih
bingung. Percakapan singkatku dengan seorang anak wanita sebayaku melalui
telpon selular. Ia teman baikku, begitu katanya, tapi aku sama sekali tak
mengenalnya. Maaf, nama dan wajahnya saja tidak familiar menurutku.
Ada sebuah pesta meriah dikejauhan sana,
bukankah itu special (?) tapi kenapa aku tak datang ??.. lagi-lagi akupun
bingung. Lalu lalang orang disekitarku, dan begitu diantaranya aku sempat
mendengar percakapan mereka; “kadonya banyak sekali yaa,,, besar-besar lagi”.
“iya” jawab yang satunya lagi. Aku refleks dengan telepon genggamku, lalu
kutekan beberapa angka.
“CD yang kamu belikan itu benar-benar lagu
kesukaannya?”
“Iya”.
“CD atau baju??”
“ada bajunya juga”
“oh,, ya,,, asalkan itu benar-benar grup
kesukaanya, mungkin dia akan merasa senang “.
Aku merasa gugup, banyak sekali yang ingin
aku ketahui,, tapi aku hanya mampu menelpon.
Lima menit berikutnya aku mondar mandir.
Kaki ku tak ingin berhenti melangkah. Tapi selalu dengan gerakan yang sama,
lima ke kanan dan lima ke kiri. Padahal
aku tak pernah men-settinynya, sudah seperti menunggu hasil sebuah operasi
saja.
08572048xxxx
“hallo.. mmm,, jangan kasiih tahu kak rizky
ya,,aku gag jadi pake yang itu “
Karna ini hari spesialmu, aku ingin memberikan
yang lebih dari itu untukmu,, sepertinya hanya aku yang bisa memilih. Tunggu
saja. mungkin ini keputusan yang baik. Sambil menimbang-nimbang handphone aku
barjalan dengan senyum mengembang.
Ditengah jalan aku bertemu dengan temanku
itu, “kadomu udah di kak rizky,
tanggung, terlalu banyak kado disana, aku gag sempet ngambil lagi punyamu,”
“oh, baguslah” kataku.
Kami duduk bersebelahan, dia sepertinya
sedang sibuk smsan. Itu aku ketahui dari nada sms yang tak henti-henti
berbunyi. Sehingga aku hanya duduk saja disampingnya, tanpa bisa bertanya ini
itu. Padahal banyak yang ingin aku tahu dari kejadian dipesta sana. Aku melirik
handphonenya dan tak sengaja membaca sms yang hendak ia kirim.
“to: Rizky. ‘kadonya CD. Nanti aku ambil
saat jam kuliah sore”
sending massage...
Dengan cepat otakku memproses data itu,
ternyata ia smsan dengan ka rizky, apa ?? kadonya mau diambil lagi. Bukan itu
yang ku ingin kan,, aduuh biarkan saja kado itu, aku hanya akan membeli lagi,
bukan menarik kembali dan mnggantinya. Apa yang kamu lakukan ?
***
Ada mata kuliah sore ini. Tapi aku tidak.
Aku berjalan disamping temanku itu, dan sepertinya dia tidak masalah dengan
kehadiranku, malah terlihat santai aku ikiti. Oh ya, itu artinya kami tak
sekelas. lagi-lagi aku melirik smsnya.
“Gimana acaranya?”
Terdengan balasan
“100% pusing. Sekarang dosennya bu Ana.”
Bu Ana memang terkenal killer dan
disipliner.
Kami hampir sampai di depan pintu kelas
yang kami tuju. Dipintu sana terlihat kak Rizky sedang membersihkan lantai yang
masih basah. Sepertinya dia selesai mengepel. Dia melirik kami, aku pun
tersenyum, dan dibalasnya.
Aku duduk disamping temanku, barisan kursi
ketiga dari belakang. sementara kak rizky aku lihat ia duduk di depan. Terlihat
bu Ana sudah memulai matakuliahnya.
“selama aku kuliah disini, aku baru masuk
ke ruangan ini. Luas banget”
Mendengan ucapanku itu, temanku langsung
melirikku. Dengan tatapan bingung, seolah
mendengar kata-kata yang aneh.
“bukannya setiap mata kuliah Akuntansi kamu
disini ?” ucapnya. Nada bertanya tapi
tidak seperti pertanyaan. Karna ia sama sekali tidak menunggu jawabanku, malah
menghiraukanku dengan segala kebingungan.
Lamat-lamat aku perhatikan ruangan itu,
ruangan ini sedikit berbeda dari ruangan yang lainnya. Luas, Memiliki lantai
yang licin dan mengkilap, serta design yang sedikit modern. Ada banyak
mahasiswa, tapi hampir semua terlihat asing oleh ku, tak ada yang ku kenal,
selain kak rizky, dan wanita yang disebut temanku.
tiba-tiba aku teringat lagi dengan CD itu,,
kak Rizky sama sekali belum menyerahkannya. Apa mungkin setelah matakuliah ini
usai. hmmm.... aku mendesah dan menunudukan kepala. ada rasa malu dan kecewa
didadaku.
Ketika aku mengangkat kepala, seketika aku
terkaget, mataku melotot dengan mulut terbuka dan alis yang mengkerut. Kenapa
ruangan ini berubah jadi ruang parkir???.
Tititiiit.. tititiiit...
Aku mendengar bunyi, suara klakson, tidak
tidak tepatnya seperti alarm bom.
Titittiiit..
Terdengar lagi,,semakin lama, semakin
keras.. dan suara gemuruh mahasiswa yang lari terbirit-birit.. ada apa ini ??
Dan aku mendengar suara ibuku memanggil
namaku,,, “ n’na,, naa,,,” kemudian bersusulan suara si kembar alwa alwi
adikku,, yang berlari menuju ke arahku,, sambil berteriak, lalu menariik
tanganku,,,“n’naaaaaaa..”
GUBRAKKK !!
Awwww......
Akupun terjatuh dari kasur.
Terdengar suara tawa sikembar, ketika
membuka mata, satu pasukan siap menyerang. Mama dan si kembar alwa alwi.
Januari.13’ 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar