Selasa, 07 Februari 2012

ITS DREAM..


“kak rizky ulang tahun,, kau mau dibelikan apa untuk kado?? mmm,, sudah aku belikan CD lagu korea kesukaannya..(sebenarnya dia menyebutkan salah satu grup band korea, tidak familiar dimemoriku, sehingga aku lupa namanya). “oh, ulang tahun (??) hmmmm boleh .. “ jawabku masih bingung. Percakapan singkatku dengan seorang anak wanita sebayaku melalui telpon selular. Ia teman baikku, begitu katanya, tapi aku sama sekali tak mengenalnya. Maaf, nama dan wajahnya saja tidak familiar menurutku.
Ada sebuah pesta meriah dikejauhan sana, bukankah itu special (?) tapi kenapa aku tak datang ??.. lagi-lagi akupun bingung. Lalu lalang orang disekitarku, dan begitu diantaranya aku sempat mendengar percakapan mereka; “kadonya banyak sekali yaa,,, besar-besar lagi”. “iya” jawab yang satunya lagi. Aku refleks dengan telepon genggamku, lalu kutekan beberapa angka.
“CD yang kamu belikan itu benar-benar lagu kesukaannya?”
“Iya”.
“CD atau baju??”
“ada bajunya juga”
“oh,, ya,,, asalkan itu benar-benar grup kesukaanya, mungkin dia akan merasa senang “.
Aku merasa gugup, banyak sekali yang ingin aku ketahui,, tapi aku hanya mampu menelpon.
Lima menit berikutnya aku mondar mandir. Kaki ku tak ingin berhenti melangkah. Tapi selalu dengan gerakan yang sama, lima ke kanan dan lima  ke kiri. Padahal aku tak pernah men-settinynya, sudah seperti menunggu hasil sebuah operasi saja.
08572048xxxx
“hallo.. mmm,, jangan kasiih tahu kak rizky ya,,aku gag jadi pake yang itu “
Karna ini hari spesialmu, aku ingin memberikan yang lebih dari itu untukmu,, sepertinya hanya aku yang bisa memilih. Tunggu saja. mungkin ini keputusan yang baik. Sambil menimbang-nimbang handphone aku barjalan dengan senyum mengembang.
Ditengah jalan aku bertemu dengan temanku itu,  “kadomu udah di kak rizky, tanggung, terlalu banyak kado disana, aku gag sempet ngambil lagi punyamu,”
“oh, baguslah” kataku.
Kami duduk bersebelahan, dia sepertinya sedang sibuk smsan. Itu aku ketahui dari nada sms yang tak henti-henti berbunyi. Sehingga aku hanya duduk saja disampingnya, tanpa bisa bertanya ini itu. Padahal banyak yang ingin aku tahu dari  kejadian dipesta sana. Aku melirik handphonenya dan tak sengaja membaca sms yang hendak ia kirim.
“to: Rizky. ‘kadonya CD. Nanti aku ambil saat jam kuliah sore”
sending massage...
Dengan cepat otakku memproses data itu, ternyata ia smsan dengan ka rizky, apa ?? kadonya mau diambil lagi. Bukan itu yang ku ingin kan,, aduuh biarkan saja kado itu, aku hanya akan membeli lagi, bukan menarik kembali dan mnggantinya. Apa yang kamu lakukan ?
***
Ada mata kuliah sore ini. Tapi aku tidak. Aku berjalan disamping temanku itu, dan sepertinya dia tidak masalah dengan kehadiranku, malah terlihat santai aku ikiti. Oh ya, itu artinya kami tak sekelas. lagi-lagi aku melirik smsnya.
“Gimana acaranya?”
Terdengan balasan
“100% pusing. Sekarang dosennya bu Ana.”
Bu Ana memang terkenal killer dan disipliner.
Kami hampir sampai di depan pintu kelas yang kami tuju. Dipintu sana terlihat kak Rizky sedang membersihkan lantai yang masih basah. Sepertinya dia selesai mengepel. Dia melirik kami, aku pun tersenyum, dan dibalasnya.
Aku duduk disamping temanku, barisan kursi ketiga dari belakang. sementara kak rizky aku lihat ia duduk di depan. Terlihat bu Ana sudah memulai matakuliahnya.
“selama aku kuliah disini, aku baru masuk ke ruangan ini. Luas banget”
Mendengan ucapanku itu, temanku langsung melirikku. Dengan tatapan bingung, seolah  mendengar kata-kata yang aneh.
“bukannya setiap mata kuliah Akuntansi kamu disini ?”  ucapnya. Nada bertanya tapi tidak seperti pertanyaan. Karna ia sama sekali tidak menunggu jawabanku, malah menghiraukanku dengan segala kebingungan.
Lamat-lamat aku perhatikan ruangan itu, ruangan ini sedikit berbeda dari ruangan yang lainnya. Luas, Memiliki lantai yang licin dan mengkilap, serta design yang sedikit modern. Ada banyak mahasiswa, tapi hampir semua terlihat asing oleh ku, tak ada yang ku kenal, selain kak rizky, dan wanita yang disebut temanku.
tiba-tiba aku teringat lagi dengan CD itu,, kak Rizky sama sekali belum menyerahkannya. Apa mungkin setelah matakuliah ini usai. hmmm.... aku mendesah dan menunudukan kepala. ada rasa malu dan kecewa didadaku.
Ketika aku mengangkat kepala, seketika aku terkaget, mataku melotot dengan mulut terbuka dan alis yang mengkerut. Kenapa ruangan ini berubah jadi ruang parkir???.
Tititiiit.. tititiiit...
Aku mendengar bunyi, suara klakson, tidak tidak tepatnya seperti alarm bom.
Titittiiit..
Terdengar lagi,,semakin lama, semakin keras.. dan suara gemuruh mahasiswa yang lari terbirit-birit.. ada apa ini ??
Dan aku mendengar suara ibuku memanggil namaku,,, “ n’na,, naa,,,” kemudian bersusulan suara si kembar alwa alwi adikku,, yang berlari menuju ke arahku,, sambil berteriak, lalu menariik tanganku,,,“n’naaaaaaa..”
GUBRAKKK !!
Awwww......
Akupun terjatuh dari kasur.
Terdengar suara tawa sikembar, ketika membuka mata, satu pasukan siap menyerang. Mama dan si kembar alwa alwi.
Januari.13’ 2012.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar